Good Day Mate!
Gw ngabur ke warnet berhubung lagi ga harus ngetik malam ini, hehe. Tadi lihat berita pernikahan kaum gay di Finland di gereja yg diprotes orang2, jadi tergelitik mau nulis pandangan gw tentang gay. Hmm..gw mau nyoba ngerangkum pendapat umum tentang kaum gay saat ini dulu. Ada dikotomi dalam memandang kaum gay, yg tidak setuju dan setuju. Kalau yg abu-abu belum gw tanggepin dulu. Kalau yg tidak setuju, gw rasa semua udah tahu deh alasan utamanya kenapa. Lebih seru bagi gw untuk memahami pendapat yg setuju akan eksistensi kaum gay.
Anak muda sekarang banyak yg ngomong, itu adalah hak bagi kaum gay untuk memperlakukan tubuhnya sendiri,
mau diapain kek! itu urusan mereka!. Ada yg bilang kalau gay itu bawaan dari lahir, sehingga bukan salah mereka menjadi gay. Di luar itu, banyak alasan2 lain agar keberadaan kaum gay diakui selayaknya pria dan wanita.
Gw tidak anti dengan gay, secara mereka juga manusia. Tapi gw membaca banyak penelitian dan jurnal yang memperlihatkan jika hubungan kaum gay adalah hubungan yang menyimpang. Testimoni dari pasangan gay, Wim dan Philip, mengatakan bahwa dunia gay adalah dunia gonta-ganti pasangan (Gatra, 4 Okt 2003). Bell dan Weinberg (1999) melakukan penelitian terhadap kaum gay di Amerika yg memperlihatkan sepertiga kaum gay punya lebih dari 1000 pasangan selama hidup mereka. Data lain dari
Christian Media Center yang beranggotakan gay yg udah tobat menyebutkan rata2 pelaku gay berganti pasangan sebanyak 20-106 orang setiap tahunnya, dan 500 orang sepanjang hidup mereka. Penelitian lain dari Marschal Sagir dan Eli Robins (di Amerika juga) menyatakan bahwa lamanya hubungan cinta homoseks paling lama antara 1-3 tahun. Satu lagi penelitian oleh McWhurter dan Mattison (kedua peneliti ini juga gay lho!) nunjukkin kalau dari 100 pasangan gay yang jadi partisipan, paling lama bertahan 5 tahun, dan ga ada yang
long lasting. Tuan penelitian seks, Mr. Kinsey, juga mengatakan bahwa kaum gay, berbeda dengan yg normal, memiliki getaran seksual yang sangat hebat saat bertemu dengan orang baru.
OK, itu di Amerika. Gimana di Indonesia?
Mr. Seks, Bapak Naek L. Tobing menyatakan kalau hubungan pasangan gay di Indonesia paling lama 6 tahun. Belum ada penelitian seperti itu sih di sini, tapi kalau ada (secara ilmiah) pasti hipotesisnya ga bakal beda jauh dengan yang di Amerika. Hasilnya? well, kita tunggu aja.
Nah, yg membuat gw penasaran, namanya pasangan tentu inginnya
long lasting and happy ending forever and ever with your couple. Mana ada orang mau kawin cerai kawin cerai (kecuali beli mobil kali ya, maunya nyari yg bagus mulu!), bahkan artis di dunia barat,yang terkenal bebas, juga ga mau kawin cerai terus (tanya aja lisa elizabeth). Dari penelitian di atas, prinsip pasangan alamiah ini tidak dimiliki oleh pelaku gay.
That's why sapai sekarang masih ada anggapan kalau perilaku seksual kaum gay itu menyimpang.
Ahh...capek ya ngomong serius! Haha..
Okelah, intinya dari kasus debat pendapat mengenai perilaku pelaku gay, gw melakukan renungan akan pendapat orang lain dan pendapat gw sendiri juga. Pendapat kebebasan dan pendapat norma juga diakomodir. Akhirnya gw berujung pada kesimpulan utama.
"Kalau mau menilai perilaku benar atau salah, generalisasikan ke seluruh manusia. Kalau perilaku itu dapat dilakukan oleh semua orang dan memberikan hasil positif, maka perilaku itu benar, serta sebaliknya"
Untuk perilaku gay, coba deh lo bayangin kalau semua manusia di dunia ini gay!! ekstrim yah? emang! tapi ini ikhtiar gw untuk melihat perilaku tertentu benar atau tidak. Umat manusia akan musnah seketika dalam satu generasi. Ga ada hasil positif jika perilaku gay ini dilakukan. Sehingga perilaku gay sekarang ini gw masih anggap salah.
Coba uji lagi kesimpulan gw. Lo pikirin deh, perilaku apapun itu, generalisasikan ke seluruh manusia, kalau emang positif, pasti perilaku itu tidak menyimpang dari norma di masyarakat. Ini semua hukum alam kalau menurut gw.
Masih ga percaya? Coba yah, gw mau lihat perilaku poligami dari kesimpulan gw.
Kalau semua pria di dunia ini poligami, siapa yg untung? Perempuan! (hehehe...). Becanda2... Ga bisa dipungkirin, kalau semua pasangan di usia dewasa mau menikah maka poligami adalah jalannya, secara sekarang perbandingan laki-laki dan perempuan di usia dewasa (20-45) adalah 1:3 (according to UN). Ada efek positif disini. Tentu ga semua pria akan poligami, tapi gw membolehkan jika ada yg mau (tentunya jika perempuannya mau dan tidak dipaksa) karena ada efek positif yg bisa diambil (ex: wanita2 yg ga dpt pasangan bisa mendapatkan keturunan dan tanggungan finansial dari suami poligami). Untuk ori, tenang! gw ga poligami kok! ainul yaqin. hehe..
Untuk kasus ringan. Terapin deh! gimana kalau semua orang saling memberi, saling mencintai, menanam padi, menjadi sarjana, menulis penelitian, membunuh, merampok, masturbasi, menonton video porno, goyang ngebor, dll..
Jadi kesimpulan gw (
at least for now, unless you can give me arguments),
gay is not a choice! it's an abnormality in sexual relationship.
Wass.